Bagi sebagian orang yang kurang tidur karena harus begadang, bangun terlambat atau tidur lebih lama di akhir pekan dianggap menggantikan kurang tidur. Memang, dengan lebih banyak tidur di siang hari atau bermalas-malasan sepanjang akhir pekan kita akan menemukan tubuh kita menjadi lebih nyaman dan mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, jika itu adalah tidur yang benar bisa dirapel atau diganti?
Seorang pakar kesehatan dari Medistra bernama Dr Rimawati Tedjakusuma mengungkapkan pendapat yang sangat berbeda dari kepercayaan itu. Dia mengatakan bahwa merapel atau mengganti waktu tidur bergantian tidak akan berguna dan bahkan bagi mereka yang menderita insomnia, itu benar-benar dapat memperburuk penyakit. Mereka yang tidur sangat larut masih akan kurang tidur dan efek samping bagi kesehatan. Misalnya, jika seseorang idealnya mendapatkan waktu tidur jam 8 hari tapi hanya bisa tidur empat jam, maka dalam seminggu ia bisa kehilangan tidur hingga 20 jam! Kita pasti tidak akan bisa tidur di dalamnya pada saat itu selama akhir pekan untuk menggantikan kurang tidur bukan?
ahli kesehatan mengatakan jika tubuh akan dapat mengembalikan efek samping dari kurang tidur secara bertahap, yaitu minimal tiga hari berturut-turut, tetapi kondisi adalah bahwa kita dapat mengembalikan kembali ke tidur normal. Hanya, jika kita kemudian kembali kebiasaan buruk kurang tidur, tubuh masih akan rusak sehingga risiko terkena berbagai penyakit berbahaya.
Jangan mengorbankan waktu berharga Anda untuk beristirahat. Bahkan jika Anda memiliki banyak kerja yang harus Anda capai, Anda harus menjaga waktu tidur Anda sehingga masih akan cukup. Bahkan jika Anda memiliki waktu santai pada pagi hari, para ahli kesehatan juga mengatakan bahwa jika satu jam adalah batas maksimum lembur untuk tidur karena jika melebihi jam tersebut, Anda hanya akan kesulitan mengatur ritme sirkadian untuk tidur dan kesulitan berisiko tidur di malam hari.